Wednesday, May 14, 2014

AKTIF Menyongsong HIDAYAH ALLOH SWT

Assalamualaikum waroh matulahi wabarokatuh
Segala puji hanya bagi ALLOH, Dialah Tuhan Semesta Alam, Tuhan Yang Maha Agung, Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, Tuhan Yang Maha Mensyukuri, Tuhan yang mencintai hamba-hamba-Nya yang menempuh jalan Taubat Kepada-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikut beliau yang senantiasa mengikuti jalan petunjuk-Nya. Salam untuk seluruh Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya.
Kepada ALLOH lah seluruh makhluk bergantung kepada-Nya, kepada ALLOH seluruh makhluk mengharap ridho-Nya, dan kepada-Nya lah seluruh makhluq selalu beribadah dan memuji-Nya, suatu ungkapan syukur dari manusia kepada ALLOH atas nikmat dan karunia ALLOH yang melimpah-limpah dengan tiada putus-putusnya.
Sebagai manusia yang sangat dhoif dan banyak dosa, kita perlu menyadari bahwa kita sangat membutuhkan uluran Rahmat dan Kasih sayang ALLOH SWT. Sungguh manusia modern ini telah merasakan bukti nyata akan limpahan nikmat materi yang diberikan oleh ALLOH SWT.
Dibalik bersarnya nikmat materi dijaman hari ini banyak sekali manusia yang jatuh terjerembab ke dalam kubangan dosa yang sesak dan melelahkan, penuh dengan kenikmatan yang menghancurkan. Manusia telah lupa bahwa nikmat imateri, nikmat kasih sayang ALLOH adalah lebih mulia dan lebih tinggi sekedar nikmat materi, sebagaimana firman-Nya

وَلَئِن قُتِلْتُمْ فِي سَبِيلِ اللّهِ أَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ ﴿١٥٧﴾

Dan sungguh kalau kamu gugur di jalan Allah atau meninggal, tentulah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) dari harta rampasan yang mereka kumpulkan. (QS. 3:157)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاء لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ﴿٥٧﴾ قُلْ بِفَضْلِ اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُواْ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ ﴿٥٨﴾

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. 10:57)
Katakanlah:”Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan”. (QS. 10:58)

وَنَادَى أَصْحَابُ الأَعْرَافِ رِجَالاً يَعْرِفُونَهُمْ بِسِيمَاهُمْ قَالُواْ مَا أَغْنَى عَنكُمْ جَمْعُكُمْ وَمَا كُنتُمْ تَسْتَكْبِرُونَ ﴿٤٨﴾

Dan orang-orang yang di atas A’raf memanggil beberapa orang (pemuka-pemuka orang kafir) yang mereka mengenalnya dengan tanda-tandanya dengan mengatakan:”harta yang kamu kumpulkan dan apa yang kamu sombongkan itu, tidaklah memberi manfa’at kepadamu”. (QS. 7:48)

أَهُمْ يَقْسِمُونَ رَحْمَةَ رَبِّكَ نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضاً سُخْرِيّاً وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ ﴿٣٢﴾

Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan. (QS. 43:32)

Segala puji bagi ALLOH, ternyata Rahmat dan Kasih sayang ALLOH kepada makhluqnya lebih mulia dan lebih tinggi dari sekedar nikmat-nikmat materi yang melimpah ruah dimana-mana. Sungguh nikmat materi telah tergelar sepanjang masa, namun nikmat imateri, nikmat kebahagiaan jiwa, nikmat HIDAYAH, hanya ALLOH berikan kepada hamba-hamba yang selalu aktif mendekat kepada-Nya.

1. ALLOH tidak pernah butuh kepada makhluqnya.
Segala puji bagi Alloh, marilah kita menyadari bahwa ALLOH SWT telah menyusun sel-sel tubuh kita dan berkenan memasukkan ruh ke dalam jasad kita, dan ALLOH pula yang memperkenankan jiwa dan raga kita tumbuh leluasa dan nyaman di muka bumi. Dan marilah kita menghitung-hitung kekufuran kita kepada ALLOH, berapa lama kita telah melupakan petunjuk ALLOH, sehingga kita tersesat bergelimang dosa, bahkan mungkin kita telah membuta tuli dan bahkan tidak lagi mengenal ALLOH SWT.
Sebagai manusia yang sangat banyak melakukan perbuatan dosa, marilah kita tidak berputus asa dari ampunan dan rahmat ALLOH SWT. Perlu manusia sadari, sungguh ALLOH tidak pernah butuh kepada manusia, namun ALLOH sungguh sangat pengampun dan penyayang.

إِن تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِن تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ثُمَّ إِلَى رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ ﴿٧﴾

Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu. (QS. 39:7)

Bila manusia mau menerima petunjuk ALLOH, itu memang sudah sewajarnya harus begitu, karena Dia ALLOH Tuhan yang telah menciptakan semesta Alam dan sangat memahami seluruh sifat dan seluk beluk seluruh ciptaan-Nya. Bila manusia mengingkari petunjuk ALLOH itu adalah sebuah kesombongan yang sangat luar biasa.
Bila manusia mau menerima petunjuk ALLOH maka, ketenteraman, keselamatan, kebahagiaan, ampunan dan rahmat ALLOH akan tercurah melimpah kepadanya, sebaliknya jika manusia mengingkari petujuk ALLOH, maka hanya akan menghasilkan kenikmatan sementara dan disusul dengan kesengsaraan yang kekal.

2. Bertaubat jalan pintas para Ahli Dosa untuk mendapat HIDAYAH ALLOH
ALLOH tidak membebani para Nabi dan Rasul dan para Da’i untuk selalu sukses dengan disambut gegap gempita penuh ketaatan umat manusia, namun mereka hanyalah diutus menyampaikan, namun kemauan manusia untuk percaya dan mengikuti para Nabi, Rasul dan para Da’i. Semua tergantung pada masing-masing indifidu yang mendapatkan dakwahnya.
Di dalam lingkungan yang penuh dengan manusia-manusia pecandu dosa, dan sulit keluar dari budaya kecanduan berbuat dosa, dapat dipastikan para Nabi dan Rasul akan mendapatkan penentangan yang luar biasa, sebaliknya di tempat-tempat manusia yang masih berbudaya fitroh, maka dakwah Nabi dan Rasul akan mendapatkan tempat yang sangat dimuliakan. Demikian pula Dakwah Rasulullah Muhammad SAW di awal dakwah beliau, begitu kontras antara dakwah di kota Makkah dan di kota Yastrib (Madinah).
ALLOH menghibur Rasulullah Muhammad SAW, agar terus dan terus menyampaikan Dakwah, dan ALLOH memberi tahu bukan hak para Nabi untuk memberi petunjuk, Namun sungguh ALLOH Maha Lembut dan Maha Adil, ALLOH Maha mengetahui hati setiap manusia, siapa yang bangga diri dengan segala apa yang ada dalam dirinya kemudian bersombong kepada ALLOH, dan siapa yang mau merendahkan diri dihadapan ALLOH mengakui kelemahan dirinya dan berharap mendapatkan ampunan dan kemurahan ALLOH SWT.

إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَن يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ ﴿٥٦﴾

Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk. (QS. 28:56)
ALLOH Maha Mengetahui manusia-manusia yang terlalu percaya diri dengan dirinya dan merasa tidak butuh kepada ALLOH, atau bahkan mereka rela untuk terus menerus menyembah selain ALLOH, Namun ALLOH juga Maha Mengetahui orang-orang yang sadar akan kelemahan dirinya dan kemudian menyesali diri, dan kemudian mau merendahkan diri kepada ALLOH dan memohon ampun kepada ALLOH agar ALLOH mengampuninya dan menunjuki mereka.

شَرَعَ لَكُم مِّنَ الدِّينِ مَا وَصَّى بِهِ نُوحاً وَالَّذِي أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ وَمَا وَصَّيْنَا بِهِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى وَعِيسَى أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَ وَلَا تَتَفَرَّقُوا فِيهِ كَبُرَ عَلَى الْمُشْرِكِينَ مَا تَدْعُوهُمْ إِلَيْهِ اللَّهُ يَجْتَبِي إِلَيْهِ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَن يُنِيبُ ﴿١٣﴾

Dia telah mensyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya.Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. 42:13)

Selama manusia masih terus merasa senang dengan menyekutukan ALLOH, dan terus menerus merasa mendapat keuntungan dengan menyekutukan ALLOH, maka ALLOH berlepas diri dari mereka. Dan ALLOH juga Maha mengetahui orang-orang yang mau melepaskan diri dari menyekutukan ALLOH dan kemudian ikhlas menempuh jalan TAUHID, berserah diri hanya kepada ALLOH, tanpa menyekutukan ALLOH dengan sesuatu apapun. ALLOH Maha Mengetahui hati orang-orang yang mau bertaubat dan kembali kepada jalan TAUHID, jalan menyembah hanya kepada ALLOH.

وَيَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُواْ لَوْلاَ أُنزِلَ عَلَيْهِ آيَةٌ مِّن رَّبِّهِ قُلْ إِنَّ اللّهَ يُضِلُّ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ ﴿٢٧﴾

Orang-orang kafir berkata:”Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mu’jizat) dari Tuhannya” Katakanlah:”Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya, (QS. 13:27)

Manusia perlu menyadari bahwa Jalan ALLOH adalah jalan Haq, jalan yang benar, jangan pernah manusia merasa hebat dengan dirinya dan merasa sombong, bahkan bersombong kepada ALLOH Tuhan pencipta semesta Alam. Manusia sangat membutuhkan kekuatan untuk menempuh jalan kebenaran tersebut. Dan HIDAYAH atau petunjuk ALLOH merupakan kekuatan hati yang sangat luar biasa yang menjadikan manusia sangat ringan dalam jalan Haq, jalan yang diridhoi ALLOH SWT.

3.ALLOH Mencintai Hamba-Hamba Yang Mau Bertaubat
Manusia perlu meluaskan wawasan pikiran dan hatinya, siapakah sebenarnya diri-diri meraka dan siapa pula ALLOH SWT, Tuhan Pencipta dan Pemilik semesta Alam. Tuhan yang Maha Mengetahui yang Ghoib dan yang Nyata, Tuhan Yang mengetahui yang Lahir dan yang Batin. Tuhan yang Maha Lembut, Segala puji hanya bagi ALLOH.
ALLOH Maha mengetahui bisikan hati hamba-hambanya, siapakah diantara mereka yang sombong diri dan bangga diri dan siapa pula yang merendahkan diri dihadapan ALLOH dan penuh kesadaran menyungkur sujud menangis dan bertaubat akan segala dosa-dosanya kepada ALLOH dan sungguh-sungguh berharap ampunan dari-Nya.

وَالَّذِينَ عَمِلُواْ السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُواْ مِن بَعْدِهَا وَآمَنُواْ إِنَّ رَبَّكَ مِن بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ﴿١٥٣﴾

Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu, sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 7:153)

رَّبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا فِي نُفُوسِكُمْ إِن تَكُونُواْ صَالِحِينَ فَإِنَّهُ كَانَ لِلأَوَّابِينَ غَفُوراً ﴿٢٥﴾

Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu; jika kamu orang-orang yang baik, maka sesungguhnya Dia Maha Pengampun bagi orang-orang yang bertaubat. (QS. 17:25)

وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحاً ثُمَّ اهْتَدَى ﴿٨٢﴾

Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar. (QS. 20:82)

إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحاً فَأُوْلَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً ﴿٧٠﴾

kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka mereka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan.Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 25:70)

وَمَن تَابَ وَعَمِلَ صَالِحاً فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَاباً ﴿٧١﴾

Dan orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. (QS. 25:71)

Segala puji hanya bagi ALLOH, semoga semua manusia mau menerima petunjuk ALLOH, Al-Qur’an dan As-Sunnah dan mau menekuni keduanya, dan selamat bahagia di dunia dan di akherat.
Segala puji bagi ALLOH, semoga ALLOH memperkenankan kita semua untuk menghuni surganya di akherat kelak, dan kita senantiasa diberi keselamatan, kebahagiaan, ketentraman, ampunan, kasih sayang dan ridho ALLOH di alam manapun kita berada. Aamiien   Wallohu a’lam
Wa'alaikumsallam waroh matulahi wabarokatuh

link copy : http://www.mta.or.id/2014/04/30/aktif-menyongsong-hidayah-alloh-swt/

No comments: