Wednesday, November 5, 2014

Jangan Jadi Bangsa yang MISKIN Kejujuran & KAYA Kebohongan

Jangan Jadi Bangsa yang MISKIN Kejujuran & KAYA Kebohongan

SHALAT-IED-ADHA-1435HSolo (4/10) Ratusan ribu masyarakat Surakarta dan warga Majlis Tafsir Al-Quran (MTA) melaksanakan shalat ‘Iedul Adlha 1435 H di lapangan parkir stadion olahraga Manahan Surakarta.
Imam dalam shalat ‘Iedul Adlha kali ini adalah Pimpinan Pusat MTA Al-Ustadz Drs. Ahmad Sukina, sedangkan khatib oleh Irjen Pol. (Purn) DR Anton Tabah.
Saat ini selain menjabat sebagai salah satu pengurus MUI Pusat, beliau juga menjabat sebagai dewan pakar ICMI, guru ngaji dan Dosen Tamu diberbagai Universitas, juga menjabat sebagai komisaris dari beberapa perusahaan.
Perhatiannya yang tinggi terhadap perkembangan Islam layak untuk dijadikan contoh bagi pejabat-pejabat muslim di negeri ini.
Dalam khutbahnya Jenderal Polisi ini menyampaikan kritiik yang tegas terhadap bangsa ini. Yakni   ketika Ummat berpaling dari Al-Qur’an akan membuat bangsa ini menjadi sekeng (miskin) kejujuran, dan akan membuat sugih (kaya) akan kebohongan. Apabila umat manusia mengikuti Al-Qur’an niscaya akan terlepas dari semua itu dan akan selamat di dunia maupun di akhirat.
Al-Qur’an sebagai sumber dari segala sumber Ilmu banyak memandu manusia dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Salah satu contoh nyata, dimana Al-Qur’an menyebutkan sesuatu dan ternyata setelah dikaji dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi terbukti bahwa apa yang tertulis dalam Al-Qur’an adalah benar. Dan kebenaran Al-Qur’an tidak perlu diragukan lagi.
Seorang peneliti dari Perancis Mauris Bucael pada awal abad XX melakukan penelitian terhadap makam raja-raja Mesir kuno dan menemukan salah satu mayat diantaranya masih utuh, dan mengandung garam laut. Mayat yang sudah berusia 4000 tahun ini diyakini sebagai mayat Raja Fir’aun yang hidup pada era nabi Musa AS, yang ditenggelamkan oleh Allah di laut.
Ulama-ulama Mesir memberitahu kepada peneliti tersebut, bahwa hal itu sudah ada dalam Al-Qur’an sejak 1500 tahun silam. Hal yang membuat Prof. Bucael kaget dan kagum, sehingga ia masuk Islam. Keutuhan jasad Fir’aun yang sudah ribuan tahun tersimpan adalah karena kuasa Allah yang difirmankan pada QS Yunus : 92.

فَالْيَوْمَ نُنَجِّيْكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوْنَ لِمَنْ خَلْفَكَ اٰيَةً وَ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ عَنْ اٰيٰتِنَا لَغٰفِلُوْنَ

Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.
Masih banyak peneliti-peneliti lain dan para pakar serangga dan obat-obatan seperti semut , nyamuk, laba-laba, dan babi. Semua menyatakan bahwa apa yang ditelitinya ternyata tidak bertentangan dengan Al-Qur’an. Bahkan semuanya tertulis di dalamnya.
Inti dari khutbah ‘Iedul Adlha ini adalah bahwa Al-Qur’an adalah pemandu dari ilmu pengetahuan yang ada sekarang ini. Dan dari khutbah yang disampaikan direkomendasikan kepada kita semua bahwa :
Pertamajangan silau dengan dunia. Jika dibandingkan dengan akhirat, dunia seisinya ini tak lebih dari sehelai sayap seekor nyamuk, betapa tidak berharganya dunia yang saat ini diperebutkan oleh 7 milyar manusia.
Kedua, bila ingin sukses dunia akhirat, kaji dan fahami Al-Qur’an. Karena ia adalah jalan menuju kebahagiaan. Menjauhi Al-Qur’an akan tersesat dan sedih, tidak bahagia karena kaya kebohongan.
Ketigaorang yang kaya kebohongan akan hilang rasa malu dan hilang iman.
Keempat, rasa malu harus disuburkan melalui hukum potong tangan dan dimiskinkan. Sita semua harta koruptor. MisAl-korupsi 1 milyar dipotong pergelangan tangannya, 10 milyar dipotong sampai siku, kemudia 10-50 milyar dipotong sampai pangkAl-pundak. Selebihnya dari 50 milyar dipotong kedua tangannya atau dihukum mati.
Kelima, orang yang tidak memahami Al-Qur’an di akhirat akan benar-benar buta matanya.
Keenam, Murtad syar’i diawali dengan murtad pemikiran. Hati-hati dengan konsep pemikiran sekuler liberal, kaena bisa menjadi murtad sesungguhnya.
Ketujuh, Tantangan dan ancaman terhadap aqidah/iman makin berat. Bukan hanya menghadapi kekafiran, tetapi juga kefasiqan, sekuler, liberalis, pluralis dan radikalis. maka untuk mengalahkan musuh-musuh akidah harus ditingkatkan ukhuwah Islamiyah.

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٓ اِخْوَانًا، وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ اٰيٰتِه لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran : 103).

==nDaru==
Sumber : http://www.mta.or.id/2014/10/05/jangan-jadi-bangsa-yang-miskin-kejujuran-kaya-kebohongan/

Rasa Prihatin Para Nabi, Rasul Dan Para Da’I Umat Islam

Rasa Prihatin Para Nabi, Rasul Dan Para Da’I Umat Islam

pernyataan-sikap-mta-isisSegala puji hanya bagi Alloh, Shalawat dan salam untuk Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya yang senantiasa mengikuti jalan petunjukNya, salam untuk seluruh Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya.
Dalam Dunia Prasejarah hingga Zaman Sejarah dan Zaman Pasca Sejarah, penyakit umat manusia yang paling parah adalah penyakit jiwa, yaitu penyakit Melupakan Alloh dan tidak mau mengenal Alloh Tuhan Sang Pencipta dan pemilik semesta Alam.
Ketika Estafet agama yang lurus telah memudar, maka zaman berubah dari manusia-manusia yang sadar akan keberadaan dan ke Maha Kuasaan Alloh, menuju pada zaman yang gelap tidak lagi mengetahui kekuasaan Alloh apalagi beribadah kepada-Nya.
Islam telah diberi Rasul Terakhir, rasulullah Muhammad SAW, yang meluruskan kembali tentang bagaimana manusia mengenal Alloh, Alloh sebagai Tuhan pencipta semesta Alam, Alloh sebagai Tuhan Yang Esa yang kepadaNya semua makhluq menyembah dan taat, dan Alloh Dia Tuhan yang memiliki Kemuliaan yang Maha Mulia. Tauhid Rubbubiyah, Tauhid Ilahiyah dan Tauhid Asma’ wa Sifat, menjadi rujukan Para Da’I umat Islam dalam menyampaikan Islam ke segenap penjuru bumi.

وَإِلَى عَادٍ أَخَاهُمْ هُوداً قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُواْ اللّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَـهٍ غَيْرُهُ إِنْ أَنتُمْ إِلاَّ مُفْتَرُونَ ﴿٥٠﴾

Dan kepada kaum ‘Ad (Kami utus) saudara mereka Huud. Ia berkata:”Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Ilah selain Dia. kamu hanyalah mengada-adakan saja. (QS. 11:50)

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُواْ اللّهَ وَاجْتَنِبُواْ الطَّاغُوتَ فَمِنْهُم مَّنْ هَدَى اللّهُ وَمِنْهُم مَّنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ الضَّلالَةُ فَسِيرُواْ فِي الأَرْضِ فَانظُرُواْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ ﴿٣٦﴾

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS. 16:36)

إِنَّا أَنزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ فَاعْبُدِ اللَّهَ مُخْلِصاً لَّهُ الدِّينَ ﴿٢﴾

Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (al-Qur’an) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan keta’atan kepada-Nya. (QS. 39:2)

فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ ﴿١٤﴾

Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya). (QS. 40:14)

Rasulullah Muhammad Telah ditunjuk oleh Alloh SWT untuk menjadi saksi bagi segenap Nabi dan Rasul bahwa para Nabi dan Rasul telah menyampaikan firman-firman Alloh kepada umat-umat mereka masing-masing, demikia pula bahwa Para Nabi telah menjadi saksi pada umatnya bahwa mereka telah menyampaikan firman Alloh, demikian pula para Da’I umat Islam, bahwa mereka telah menjadi saksi untuk menyampaikan Islam dengan benar kepada umat manusia, sebagaimana firman-Nya.

وَجَاهِدُوا فِي اللَّهِ حَقَّ جِهَادِهِ هُوَ اجْتَبَاكُمْ وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ مِّلَّةَ أَبِيكُمْ إِبْرَاهِيمَ هُوَ سَمَّاكُمُ الْمُسْلِمينَ مِن قَبْلُ وَفِي هَذَا لِيَكُونَ الرَّسُولُ شَهِيداً عَلَيْكُمْ وَتَكُونُوا شُهَدَاء عَلَى النَّاسِ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَاعْتَصِمُوا بِاللَّهِ هُوَ مَوْلَاكُمْ فَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ ﴿٧٨﴾

Dan berjihadlah kamu di jalan Allah dengan jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim. Dia (Allah) telah menamai kamu sekalian orang-orang muslim dari dahulu, dan (begitu pula) dalam (al-Qur’an) ini, supaya Rasul itu menjadi saksi atas dirimu dan supaya kamu semua menjadi saksi atau segenap manusia, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah Pelindungmu, maka Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. (QS. 22:78)

وَيَوْمَ نَبْعَثُ مِن كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيداً ثُمَّ لاَ يُؤْذَنُ لِلَّذِينَ كَفَرُواْ وَلاَ هُمْ يُسْتَعْتَبُونَ ﴿٨٤﴾

Dan (ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan dari tiap-tiap umat seorang saksi (rasul), kemudian tidak diizinkan kepada orang-orang yang kafir (untuk membela diri) dan tidak (pula) mereka dibolehkan meminta ma’af. (QS. 16:84)

Dengan Al-Qur’an yang telah memuat kisah-kisah para Nabi dan Rasul sepanjang zaman hingga sunatulloh yang akan dihadapi para Da’I Umat Islam hingga akhir zaman, menunjukkan bahwa semua umat manusia telah Alloh beri jalan-jalan ilmu untuk mengenal Alloh, dan beribadah kepada Alloh SWT. Tidak ada umat kecuali Alloh telah mengutus Nabi kepada mereka, agar mereka mengetahui siapa Alloh, dan kemudian mengenal Alloh sebagai dzat pencipta, pemelihara dan menyantuni segenap alam ciptaannya. Dan kemudian agar manusia rajin beribadah dan taat kepadanya untuk selalu dalam jalan Selamat, jalan Rahmat dan Barokah Alloh, jalan Bahagia dari Alloh SWT.

وَرُسُلاً قَدْ قَصَصْنَاهُمْ عَلَيْكَ مِن قَبْلُ وَرُسُلاً لَّمْ نَقْصُصْهُمْ عَلَيْكَ وَكَلَّمَ اللّهُ مُوسَى تَكْلِيماً ﴿١٦٤﴾ رُّسُلاً مُّبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لِئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ وَكَانَ اللّهُ عَزِيزاً حَكِيماً ﴿١٦٥﴾


Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (QS. 4:164)
(Mereka Kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. 4:165)

Para Nabi, Rasul dan Da’I yang sungguh-sungguh mengikuti jejak para Nabi dan Rasul pasti Alloh akan memberikan ke dalam jiwa mereka perasaan yang tepat dalam menghadapi umat, sebagaimana Rasulullah telah diberi ilmu oleh Alloh kepadanya sebagaimana firman-Nya

لَقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ ﴿١٢٨﴾

Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min. (QS. 9:128)

Setidaknya rasa prihatin para Da’I adalah disebabkan akan rasa tanggung jawab mereka dihadapan Alloh. Bila manusia terus menerus ingkar kepada Alloh, maka Alloh berkenan menurunkan adzab dan siksa kepada mereka, sebagaimana firman-Nya.

وَإِذَ قَالَتْ أُمَّةٌ مِّنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْماً اللّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَاباً شَدِيداً قَالُواْ مَعْذِرَةً إِلَى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ ﴿١٦٤﴾

Dan (ingatlah) ketika suatu umat diantara mereka berkata:”Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab dengan azab yang amat keras”. Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertaqwa”. (QS. 7:164)

Diutusnya para Nabi Dan Rasul Alloh dan demikian para Da’I umat Islam, agar umat manusia kembali kepada jalan-jalan yang di ridhoi oleh Alloh, dan agar mereka semua kembali ke jalan Alloh, jalan selamat, jalan Rahmat, jalan penuh Barokah Alloh, jalan yang Bahagia di dunia dan di akherat. Sungguh Adzab Alloh yang ditimpakan kepada orang-orang kafir sungguh sangat-sangat pedih. Semoga Alloh menyelamatkan kita dari murkaNya.   Wallohu a’lam.
Sumberr: http://www.mta.or.id/2014/10/06/rasa-prihatin-para-nabi-rasul-dan-para-dai-umat-islam/

Agar Manusia Tidak Terasuki Paham ATHEISME dan KOMUNISME

Agar Manusia Tidak Terasuki Paham ATHEISME dan KOMUNISME

pernyataan-sikap-mta-isisDalam sejarah kehidupan bangsa Indonesia Atheisme dan Komunisme telah berhasil mengambil hati dari sebagian anak bangsa, bila diibaratkan dengan sebuah zat kimia, maka dia telah merasuk kedalam kehidupan bangsa Indonesia, walaupun dibendung dengan cara apapun maka akan sulit untuk membersihkan sebersih bersihnya.
Alloh SWT telah memberikan fitroh kepada masing-masing jiwa dengan rasa takut dan bersedih hati , dan rasa takut dan sedih hati dan rasa itu akan bisa terobati bila manusia menemukan tuntunan yang sebenarnya, yaitu dengan cara mengenal  Allohu Akbar dan selalu beribadah kepada-Nya sebagaimana firman-Nya.

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَى أَنفُسِهِمْ أَلَسْتَ بِرَبِّكُمْ قَالُواْ بَلَى شَهِدْنَا أَن تَقُولُواْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَذَا غَافِلِينَ ﴿١٧٢﴾

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):”Bukankah Aku ini Tuhanmu”. Mereka menjawab:”Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:”Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”. (QS. 7:172)

قُلْنَا اهْبِطُواْ مِنْهَا جَمِيعاً فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ ﴿٣٨﴾

Kami berfirman:”Turunlah kamu dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati”. (QS. 2:38)

قَالَ اهْبِطَا مِنْهَا جَمِيعاً بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَى ﴿١٢٣﴾ وَمَنْ أَعْرَضَ عَن ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكاً وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى ﴿١٢٤﴾

Allah berfirman:”Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh sebahagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. (QS. 20:123)
Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. (QS. 20:124)

Bila manusia tidak mendapatkan pengajaran Agama Islam dengan cara yang benar , maka manusia bisa saja takut dengan sesuatu dan kemudian manusia tersebut menjadi musyrik, lalu mereka menyembah Alloh dan bersamaan itu juga mereka menyembah tandingan-tandingan Alloh yaitu sesuatu yang ditakutinya itu.

Demikian pula bila manusia telah mendapat bimbingan agama Islam yang benar, namun mereka tidak mau mengamalkan dengan sungguh-sungguh, maka bisa saja mereka akan terjerumus kedalam kehidupan yang menyedihkan,kehidupan yang tersesat, kehidupan yang celaka, kehidupan yang sempit.

ATHEISME dan KOMUNISME memiliki waktu lahir yang bersamaan dan diakibatkan pula oleh sebab yang hampir sama. Dalam sejarah telah tercatat dogma-dogma yang salah telah dipaksakan kepada kaum intelektual, sehingga banyak diantara kaum intelektual yang telah menjadi korban pengadilan kaum Dogma, maka timbulah gerakan bawah tanah untuk melawan kaum Dogma, dan akhirnya muncul ke permukaan dalam bentuk ATHEISME.

Demikian pula KOMUNISME, lahir dari ketidak adilan antara majikan dan buruh, kaum ningrat yang menguasai banyak aset kehidupan hidup bermewah-mewah diatas kaum buruh yang lemah, miskin dan kurang pendidikan. Kaum ningrat telah membayar kekuatan bersenjata untuk menakut-nakuti kaum buruh, maka timbulah gerakan bawah tanah untuk melawan kaum ningrat, dan lahirnya muncul ke permukaan dalam bentuk KOMUNISME.

ATHEISME dan KOMUNISME lahir dalam masa transisi, sebelum memasuki revolusi industri manusia memiliki banyak waktu untuk rajin dalam kehidupan sosial masyarakat dan agama, sehingga hidup saling ramah tamah dan rajin beribadah. Ketika revolusi Indutrialisasi terjadi maka manusia telah menjadi sangat-sangat-sangat sibuk untuk menciptakan karya-karya industri dan disanalah mulai renggangnya kehidupan sosial bermasyarakat dan mulai terabaikan kebutuhan jiwa manusia dalam hal beribadah kepada Alloh.

Bersamaan dengan sibuknya manusia melayani suasana baru dalam dunia industrialisasi, semakin jauhnya umat manusia dari peribadatan agama. Kelelahan rohani tidak lagi diobati dengan pergi ke tempat-tempat ibadah, Namun kelelahan rohani dicukupi dengan sibuk berkunjung ke tempat-tempat hiburan untuk memanjakan lelahnya tubuh dengan hiburan-hiburan.

Banyak tempat-tempat hiburan yang dapat menyembuhkan penatnya raga dan sedikit melalaikan dari kejenuhan jiwa, namun banyak tempat-tempat hiburan yang sebenarnya dalam kacamata Agama adalah penuh dengan tindak perbuatan dosa. Sehingga manusia semakin jauh dari agama dan matilah iman dalam hatinya. Dan mulailah manusia-manusia yang demikian itu melupakan agama, merasa tidak butuh dengan agama, dan bahkan akibat dosanya yang telah bertumpuk-tumpuk manusia mulai menentang Agama dan melawan kaum beragama.
Alloh SWT menggambarkan dalam firman-Nya

ذَلِكَ بِأَنَّهُمُ اسْتَحَبُّواْ الْحَيَاةَ الْدُّنْيَا عَلَى الآخِرَةِ وَأَنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ ﴿١٠٧﴾

Yang demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan dunia lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang kafir. (QS. 16:107)

أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَى عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَى سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَى بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَن يَهْدِيهِ مِن بَعْدِ اللَّهِ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ ﴿٢٣﴾ وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ وَمَا لَهُم بِذَلِكَ مِنْ عِلْمٍ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ ﴿٢٤﴾

Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai ilahnya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat).Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran (QS. 45:23)
Dan mereka berkata:”Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa”, dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (QS. 45:24)

Orang Beragama Islam dituntun hidupnya dengan iman dan aman Sholih, termasuk iman kepada kehidupan akherat, Namun bila manusia lebih mencintai keindahan gebyar kehidupan dunia, kemudian melupakan persiapan kehidupan akherat, manusia akan masuk kedalam kesenangan menuhankan hawanafsu(kehendak diri). Dan bila manusia telah memuaskan kehendak hawa-nafsunya, maka berikutnya tertutuplah hati nya dengan tutupan dosa, sehingga imanpun menjadi sirna. Dan terhapuslah seluruh imannya, termasuk keimanan kepada hari akhir. Dan timbul dihatinya bahwa kehidupan hanyalah sekedar yang ada di dunia saja, tanpa menghitung pembalasan di kehidupan akherat.

1. Islam menuntun manusia ke jalan menuju Alloh SWT.
Segala puji bagi Alloh, sungguh manusia amat membutuhkan bimbingan untuk mempelajari, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Alloh menciptakan segala sesuatu bukan untuk mencelakakn manusia, namun Alloh memberi segala sesuatu kepada manusia untuk di syukuri, yaitu digunakan untuk jalan kebaikan, jalan keimanan dan amal sholeh dan jalan ketaqwaan.
Dengan terbentang luas segala kenikmatan yang melimpah ruah di muka bumi, manusia harus menyadari bahwa semuanya itu adalah milik Alloh dan karunia Alloh kepada manusia. Alloh menghendaki semua karunia Alloh adalah untuk beribadah kepada-Nya.

وَهُوَ الَّذِي مَدَّ الأَرْضَ وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْهَاراً وَمِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ جَعَلَ فِيهَا زَوْجَيْنِ اثْنَيْنِ يُغْشِي اللَّيْلَ النَّهَارَ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ ﴿٣﴾

Dan Dialah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunungdan sungai-sungai padanya, dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS. 13:3)

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ﴿٥٦﴾

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (QS. 51:56)

لِتُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُعَزِّرُوهُ وَتُوَقِّرُوهُ وَتُسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلاً ﴿٩﴾

supaya kamu sekalian beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, menguatkan (agama)Nya, membesarkan-Nya. Dan bertasbih kepada-Nya di waktu pagi dan petang. (QS. 48:9)

Alloh SWT telah menampakkan tanda-tanda keagungan Alloh dalam seluruh ciptaan-Nya, dan Alloh yang memberi kesempatan kepada manusia untuk melihat tanda keagungan Alloh baik yang nampak sederhana hingga yang nampak amat rumit dan ganjil. Sebagaimana firman-Nya

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً لِّتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ ﴿٢١﴾ وَمِنْ آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافُ أَلْسِنَتِكُمْ وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّلْعَالِمِينَ ﴿٢٢﴾

Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (QS. 30:21)
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui. (QS. 30:22)

يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ إِنِ اسْتَطَعْتُمْ أَن تَنفُذُوا مِنْ أَقْطَارِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ فَانفُذُوا لَا تَنفُذُونَ إِلَّا بِسُلْطَانٍ ﴿٣٣﴾

Hai jama’ah jin dan manusia,jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan”. (QS. 55:33)

Dari masalah sesuatu yang dianggap sepele oleh manusia, yaitu masalah cinta lawan jenis, hingga masalah yang sangat rumit, yaitu masalah ruang perjalanan ke seantero angkasa, semuanya adalah dalam kekuasaan Alloh SWT. Maka tidak sepantasnya manusia untuk menolak Islam agama Alloh.

2. Islam mengajarkan Penyantunan dan Persamaan haq.
Bila manusia mau untuk bertekun belajar Al-Qur’an dan As-Sunnah secara sungguh-sungguh, atau pula ada lembaga-lembaga formal yang mau mengajarkan Islam dari pemahaman yang benar sampai kepada pengamalan yang benar dengan sungguh-sungguh maka Islam memberi semangat sosial dan semangat persamaan haq di tengah-tengah kehidupan.

وَاعْبُدُواْ اللّهَ وَلاَ تُشْرِكُواْ بِهِ شَيْئاً وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَاناً وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالجَنبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يُحِبُّ مَن كَانَ مُخْتَالاً فَخُوراً ﴿٣٦﴾

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri. (QS. 4:36)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوباً وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ ﴿١٣﴾

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (QS. 49:13)

Bagaimana lembaga-lembaga formal di Indonesia dapat mengadakan kajian, pendidikan dan melatih secara praktek bagaimana kehendak Alloh terhadap diri manusia. Bagaimana praktek nyata santunan materi dari yang kaya kepada yang miskin atau bantuan nyata dari yang kuat kepada yang lemah. Dan sekaligus imbal baliknya semua harus dipraktekkan dalam kehidupan nyata di keseharian.

Tumbuhnya Atheisme dan Komunisme di Indonesia perlu dijadikan penyadaran diri bagi seluruh elemen umat Islam di Indonesia agar mereka sadar bahwa masih ada bagian-bagian elemen bangsa yang belum tersentuh oleh kesadaran tentang ,keindahan, kesejukan dan kedamaian Islam. Sehingga mereka lebih memilih jalan Atheisme dan Komunisme menjadi haluan jalan hidupnya.

3. Kesadaran yang Perlu dibangun dengan Berkesinambungan
Pasang surut terhadap penghayatan Nilai Moral yang sangat tinggi, diperlukan wadah wadah yang memadai dan harus terus dijaga kelestariannya. Sejarah bangsa yang sangat monumental, yaitu kejadian SUMPAH PEMUDA 28-10-1928 , diantaranya adalah andil besar dari pergerakan Dakwah Agama Islam yang dipelopori oleh MUHAMMADIYAH, Islam secara perlahan tapi pasti dan alamiyah telah menumbuhkan benih benih persatuan di seluruh penjuru NUSANTARA.

Marilah umat Islam kembali melihat kepada sebuah kejadian alamiyah tentang tumbuhnya benih-benih persatuan yang demikian mempesona. Jangan sampai kehidupan modern yang penuh dengan godaan bujukan kesenangan dunia dan bujukan memperturutkan hawa nafsu membelenggu sebuah generasi.

Sudah sangat begitu jelas bagaimana sebab musabab pecah dan berantakannya sebuah persatuan, baik itu persatuan sebuah Negara atau pula pecahnya umat seagama disebabkan adanya aliran-aliran yang benar-benar menyimpang dari bimbingan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Yang semuanya diawali dari memperturutkan syahwat kecintaan kepada Dunia dan kepada hawanafsu.

وَآمِنُواْ بِمَا أَنزَلْتُ مُصَدِّقاً لِّمَا مَعَكُمْ وَلاَ تَكُونُواْ أَوَّلَ كَافِرٍ بِهِ وَلاَ تَشْتَرُواْ بِآيَاتِي ثَمَناً قَلِيلاً وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ ﴿٤١﴾

Dan berimanlah kamu kepada apa ang telah Aku turunkan (al-Qur’an) yang membenarkan apa yang ada padamu (Taurat), dan janganlah kamu menjadi orang yang pertama kafir kepadanya, dan janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertaqwa. (QS. 2:41)

وَإِنَّ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَمَن يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْكُمْ وَمَا أُنزِلَ إِلَيْهِمْ خَاشِعِينَ لِلّهِ لاَ يَشْتَرُونَ بِآيَاتِ اللّهِ ثَمَناً قَلِيلاً أُوْلَـئِكَ لَهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ إِنَّ اللّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ ﴿١٩٩﴾

Dan sesungguhnya di antara ahli kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu dan yang diturunkan kepada mereka sedang mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya. Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. (QS. 3:199)

Demikian Indah kehidupan persatuan dalam keindahan tatanan Moral dan tatanan Kesholehan. Semua terkandung dalam amal-amal mempersiapkan kebahagiaan kehidupan akherat. Umat Islam harus semakin tekun ber Islam dan semakin tekun berdakwah dengan menebarkan iman dan amal sholeh, menebarkan keyakinan dan menebarkan harta bendanya untuk menyadarkan setiap manusia agar mereka menjadi orang yang beriman dan beramal sholeh.
Zaman telah menuju zaman formal, pendidikan dan pengamalan aspek-aspek moral yang berkwalitas tinggi, membutuhkan lembaga-lembaga yang semakin tertata rapi dan bekerja secara teratur, dan bahkan kwalitasnyapun dituntun untuk dapat diakui berkwalitas Internasional, berkwalitas Glob-all bahkan Alloh SWT, menuntun kita untuk bisa berkwalitas UNIVERS-ALL. Wallahu ‘alam
Sumber: http://www.mta.or.id/2014/10/22/agar-manusia-tidak-terasuki-paham-atheisme-dan-komunisme/