Wednesday, November 5, 2014

Jangan Jadi Bangsa yang MISKIN Kejujuran & KAYA Kebohongan

Jangan Jadi Bangsa yang MISKIN Kejujuran & KAYA Kebohongan

SHALAT-IED-ADHA-1435HSolo (4/10) Ratusan ribu masyarakat Surakarta dan warga Majlis Tafsir Al-Quran (MTA) melaksanakan shalat ‘Iedul Adlha 1435 H di lapangan parkir stadion olahraga Manahan Surakarta.
Imam dalam shalat ‘Iedul Adlha kali ini adalah Pimpinan Pusat MTA Al-Ustadz Drs. Ahmad Sukina, sedangkan khatib oleh Irjen Pol. (Purn) DR Anton Tabah.
Saat ini selain menjabat sebagai salah satu pengurus MUI Pusat, beliau juga menjabat sebagai dewan pakar ICMI, guru ngaji dan Dosen Tamu diberbagai Universitas, juga menjabat sebagai komisaris dari beberapa perusahaan.
Perhatiannya yang tinggi terhadap perkembangan Islam layak untuk dijadikan contoh bagi pejabat-pejabat muslim di negeri ini.
Dalam khutbahnya Jenderal Polisi ini menyampaikan kritiik yang tegas terhadap bangsa ini. Yakni   ketika Ummat berpaling dari Al-Qur’an akan membuat bangsa ini menjadi sekeng (miskin) kejujuran, dan akan membuat sugih (kaya) akan kebohongan. Apabila umat manusia mengikuti Al-Qur’an niscaya akan terlepas dari semua itu dan akan selamat di dunia maupun di akhirat.
Al-Qur’an sebagai sumber dari segala sumber Ilmu banyak memandu manusia dalam ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Salah satu contoh nyata, dimana Al-Qur’an menyebutkan sesuatu dan ternyata setelah dikaji dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi terbukti bahwa apa yang tertulis dalam Al-Qur’an adalah benar. Dan kebenaran Al-Qur’an tidak perlu diragukan lagi.
Seorang peneliti dari Perancis Mauris Bucael pada awal abad XX melakukan penelitian terhadap makam raja-raja Mesir kuno dan menemukan salah satu mayat diantaranya masih utuh, dan mengandung garam laut. Mayat yang sudah berusia 4000 tahun ini diyakini sebagai mayat Raja Fir’aun yang hidup pada era nabi Musa AS, yang ditenggelamkan oleh Allah di laut.
Ulama-ulama Mesir memberitahu kepada peneliti tersebut, bahwa hal itu sudah ada dalam Al-Qur’an sejak 1500 tahun silam. Hal yang membuat Prof. Bucael kaget dan kagum, sehingga ia masuk Islam. Keutuhan jasad Fir’aun yang sudah ribuan tahun tersimpan adalah karena kuasa Allah yang difirmankan pada QS Yunus : 92.

فَالْيَوْمَ نُنَجِّيْكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوْنَ لِمَنْ خَلْفَكَ اٰيَةً وَ اِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ عَنْ اٰيٰتِنَا لَغٰفِلُوْنَ

Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.
Masih banyak peneliti-peneliti lain dan para pakar serangga dan obat-obatan seperti semut , nyamuk, laba-laba, dan babi. Semua menyatakan bahwa apa yang ditelitinya ternyata tidak bertentangan dengan Al-Qur’an. Bahkan semuanya tertulis di dalamnya.
Inti dari khutbah ‘Iedul Adlha ini adalah bahwa Al-Qur’an adalah pemandu dari ilmu pengetahuan yang ada sekarang ini. Dan dari khutbah yang disampaikan direkomendasikan kepada kita semua bahwa :
Pertamajangan silau dengan dunia. Jika dibandingkan dengan akhirat, dunia seisinya ini tak lebih dari sehelai sayap seekor nyamuk, betapa tidak berharganya dunia yang saat ini diperebutkan oleh 7 milyar manusia.
Kedua, bila ingin sukses dunia akhirat, kaji dan fahami Al-Qur’an. Karena ia adalah jalan menuju kebahagiaan. Menjauhi Al-Qur’an akan tersesat dan sedih, tidak bahagia karena kaya kebohongan.
Ketigaorang yang kaya kebohongan akan hilang rasa malu dan hilang iman.
Keempat, rasa malu harus disuburkan melalui hukum potong tangan dan dimiskinkan. Sita semua harta koruptor. MisAl-korupsi 1 milyar dipotong pergelangan tangannya, 10 milyar dipotong sampai siku, kemudia 10-50 milyar dipotong sampai pangkAl-pundak. Selebihnya dari 50 milyar dipotong kedua tangannya atau dihukum mati.
Kelima, orang yang tidak memahami Al-Qur’an di akhirat akan benar-benar buta matanya.
Keenam, Murtad syar’i diawali dengan murtad pemikiran. Hati-hati dengan konsep pemikiran sekuler liberal, kaena bisa menjadi murtad sesungguhnya.
Ketujuh, Tantangan dan ancaman terhadap aqidah/iman makin berat. Bukan hanya menghadapi kekafiran, tetapi juga kefasiqan, sekuler, liberalis, pluralis dan radikalis. maka untuk mengalahkan musuh-musuh akidah harus ditingkatkan ukhuwah Islamiyah.

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا وَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَآءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٓ اِخْوَانًا، وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللهُ لَكُمْ اٰيٰتِه لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS. Ali Imran : 103).

==nDaru==
Sumber : http://www.mta.or.id/2014/10/05/jangan-jadi-bangsa-yang-miskin-kejujuran-kaya-kebohongan/

No comments: